Konfigurasi Debian “Samba Server”

Senin, 29 September 2014
Posted by Unknown

Konfigurasi Debian “Samba Server”

           Samba adalah program yang bersifat open source yang menyediakan layanan berbagi berkas (file service) dan berbagi alat pencetak (print service), resolusi nama NetBIOS, dan pengumuman layanan (NetBIOS service announcement/browsing).
Sebagai sebuah aplikasi file server, Samba mengizinkan berkas, alat pencetak, dan beberapa sumber daya lainnya agar dapat digunakan oleh banyak pengguna dalam keluarga sistem operasi UNIX, dan mengizinkan interoperabilitas dengan sistem operasi Windows. Samba dibuat berdasarkan protokol Server Message Block (SMB), oleh Andrew Tridgell. Berikut diatas pengertianya yg saya kutip dari Wikipedia.
Samba server sangat berperan penting dalam melakukan file sharing, terlebih dalam jaringan yang menggunakan sistem operasi berbeda dengan Linux, khususnya untuk system operasi Windows. Tidak seperti protocol ftp, protocol samba ini hanya digunakan untuk file sharing sekala kecil (Jaringan Lokal).
15.1. Installasi
Untuk file sharing di linux, kita menggunakan aplikasi samba server. Yang sudah teruji kestabilanya pada jaringan antar linux, atapun antar linux – windows.
debian-server:~# apt-get install samba
15.2. Konfigurasi
15.2.1. Konfigurasi samba direktori
Buat direktori pada debian server, yang akan disharing dalam jaringan local. Kemudian rubah hak akses pada direktori tersebut menggunakan chmod. Misalnya jika ingin writeable gunakan 777, atau yang read-only gunakan 755.
debian-server:~# cd /home/pudja/
debian-server:/home/pudja# mkdir share
debian-server:/home/pudja# chmod 777 share/ -R
15.2.2. Membuat user samba
Tambahkan user agar dapat mengakses file sharing tersebut dari jaringan local. Bagian ini adalah optional, jika anda menggunakan mode Anonymous LogIn, lewati saja bagian ini.
debian-server:~# useradd tamu
debian-server:~# smbpasswd –a tamu
15.2.3. User Authentication LogIn
Seperti halnya dengan ftp, samba server bisa kita konfigurasi menggunakan User Mode, ataupun Guest Mode. Berikut konfigurasi untuk menggunakan user dan password. Edit file smb.conf seperti di bawah.
debian-server:~# vim /etc/samba/smb.conf
####### Authentication #######
# “security = user” is always a good idea. This will require a Unix account
# in this server for every user accessing the server. See
# /usr/share/doc/samba-doc/htmldocs/Samba3-HOWTO/ServerType.html
# in the samba-doc package for details.
security = user                                     #edit bagian ini, hilangkan tanda “#”
#
#======================= Share Definitions =======================
[share]                                                   #tambahkan bagian ini di bawah “Share Definitons”
path = /home/pudja/share/ #direktori untuk samba server
browseable = yes
writeable = yes
valid users = tamu                               #sesuaikan dengan nama user
admin users = root
#. . .
15.2.4. Anonymous LogIn
Samba server pun bisa digunakan untuk file sharing menggunakan anonymous mode, jika dirasa security pada jaringan tersebut tidak dibutuhkan. Tinggal edit file smb.conf seperti berikut.
debian-server:~# vim /etc/samba/smb.conf
####### Authentication #######
# “security = user” is always a good idea. This will require a Unix account
# in this server for every user accessing the server. See
# /usr/share/doc/samba-doc/htmldocs/Samba3-HOWTO/ServerType.html
# in the samba-doc package for details.
security = share                                   #edit bagian ini, rubah menjadi “share”
#. . .
#======================= Share Definitions =======================
[share]                                                   #tambahkan bagian ini di bawah “Share Definitons”
path = /home/pudja/share/ #direktori untuk samba server
browseable = yes
writeable = yes
guest ok = yes                                      #rubah menjadi “guest”
#. . .
Terakhir, agar semua konfigurasi dapat berjalan. Restart daemon samba.
debian-server:~# /etc/init.d/samba restart
15.3. Pengujian
15.3.1. Pengujian via Localhost
Pengujian localhost bisa menggunakan tool testparm, untuk melihat hasil akhir dari konfigurasi file smb.conf di atas.
debian-server:~# testparm
Load smb config files from /etc/samba/smb.conf
Processing section “[share]“
Processing section “[homes]“
Loaded services file OK.
Server role: ROLE_STANDALONE
Press enter to see a dump of your service definitions
[share]
path = /home/pudja/share/
read only = No
guest ok = Yes
[homes]
comment = Home Directories
valid users = %S
create mask = 0700
directory mask = 0700
browseable = No
15.3.2. Pengujian via Windows
Melalui computer client, tes apakah file sharing sudah berjalan dengan baik. Untuk membuka file sharing pada Sistem Operasi windows tidaklah sulit, berikut caranya.
Klik pada icon MyComputer, kemudian pada Address bar isikan alamat server debian. Bisa menggunakan Ip Address ataupun domain. Jangan lupa, tambahakan dua slash “//”pada awal alamat. Sebagai identitas protocol file sharing.

Konfigurasi Debian “Mail Server”

Mail Server atau yang sering disebut juga E-Mail server, digunakan untuk mengirim surat melalui Internet. Dengan begitu, dapat mempermudah dalam penggunanya, karena lebih cepat dan efisien. Untuk membuat Mail Server, harus terdapat SMTP dan POP3 server, yang digunakan untuk mengirim dan menerima E-Mail.
Proses pengiriman eMail bisa terjadi karena adanya SMTP Server (Simple Mail Transfer Protocol). Setelah dikirim, eMail tersebut akan ditampung sementara di POP3 Server (Post Office Protocol ver. 3). Dan ketika user yang mempunyai eMail account tersebut online, mail client akan secara otomatis melakukan sinkronisasi dari POP3 Server.
9.1. Installasi
Aplikasi yang paling sering digunakan untuk eMail server pada linux adalah postfix. Selain mudah dalam konfigurasinya, postfix pun juga bisa dikombinasikan dengan aplikasi mail yang lain, sepertidovecot, dan courier.
Terlebih dahulu install aplikasi postfix (mail server), courier-imap (smtp ), dan courier-pop (pop3).
debian-server:~# apt-get install postfix courier-imap courier-pop
Kemudian akan muncul menu PopUp, dan sesuaikan dengan konfigurasi di bawah ini;
  •  General Type of Mail Configuration          : Internet Site
  •  System Mail Name                                           : debian.edu
9.2. Konfigurasi
9.2.1. Mail Direktori
Mail direktori ini berfungsi untuk direktori INBOX, pada setiap user yang terdaftar. Pesan yang masuk nantinya akan disimpan sementara dalam direktori tersebut. Agar direktori ini otomatis dibuat pada direktori home setiap user, maka kita harus membuatnya pada direktori /etc/skel/ berikut.
debian-server:~# maildirmake /etc/skel/Maildir
9.2.2. Mail Account
Tambahkan dua user eMail, untuk pengujian pada Mail Server nantinya. Pada bagian ini, kita harus terlebih dulu membuat direktori Maildir seperti diatas. Agar setiap user mendapat Maildir secara otomatis.
debian-server:~# adduser manshurin
Adding user `manshurin’ …
Adding new group `manshurin’ (1007) …
Adding new user `manshurin’ (1007) with group `manshurin’ …
Creating home directory `/home/manshurin’ …
Copying files from `/etc/skel’ …
Enter new UNIX password: ****
Changing the user information for manshurin
Enter the new value, or press ENTER for the default
Full Name []: Pudja Mansyurin
Room Number []: 354
Work Phone []:
Home Phone []: 081330487983
Other []: Owner of http://www.JokamIT.co.cc
Is the information correct? [Y/n]
Tambahkan satu user lagi, agar proses berkirim eMail bisa dilaksanakan.
debian-server:~# adduser galipat
Adding user `galipat’ …
Adding new group `galipat’ (1008) …
Adding new user `galipat’ (1008) with group `galipat’ …
Creating home directory `/home/galipat’ …
Copying files from `/etc/skel’ …
Enter new UNIX password:
Changing the user information for galipat
Enter the new value, or press ENTER for the default
Full Name []:
Room Number []:
Work Phone []:
Home Phone []:
Other []:
Is the information correct? [Y/n]
9.2.3. Konfigurasi Postfix
Konfigurasi utama aplikasi Postfix terletak pada file main.cf. Tidak semua baris script yang ada di dalamnya akan kita konfigurasi. Hanya tambahkan satu baris script berikut pada file tersebut, agar direktori mailbox dikenali.
debian-server:~# vim /etc/postfix/main.cf
home_mailbox = Maildir/                                                  #tambahkan di baris paling bawah
Atau untuk cara cepatnya, anda bisa menggunakan perintah echo seperti berikut.
debian-server:~# echo “home_mailbox = Maildir/” >> /etc/postfix/main.cf
Selanjutnya, tinggal tambahkan sedikit konfigurasi pada postfix melalui dpkg. Ikuti langkahnya seperti dibawah ini.
debian-server:~# dpkg-reconfigure postfix
General Type of Mail Configuration                : Internet Site
System Mail Name                                              : debian.edu
Root and postmaster mail recipient               : (leave it blank, bro)
Other destination to accept…                          : (leave it as it was, just OK)
Force synchronous updates…                           : No
Local Networks                                                   : 0.0.0.0/0 (add this at the end)
Use Procmail for local delivery                        : No
Mailbox size limit (bytes)                                  : 0
Local address extension character  : +
Internet protocols to use                                  : ipv4
debian-server:~# /etc/init.d/postfix restart
debian-server:~# /etc/init.d/courier-imap restart
Kalau perlu, tambahkan sub-domain untuk Mail Server pada bind9. Agar nanti menjadimail.debian.edu.
debian-server:~# echo “mail            IN            A             192.168.10.1” >> /etc/bind/db.debian
debian-server:~# /etc/init.d/bind9 restart
9.3. Pengujian
Kali ini, kita akan melakukan pengujian SMTP dan POP3 server melalui mode text. Dengan bantuan telnet, yang kita arahkan pada port SMTP ataupun POP3, kita dapat menjalankan perintah mail server melalui terminal langsung, tanpa menggunakan mail client ataupun semacamnya. Cara ini bisa kita gunakan, baik dari sisi server localhost, atapun dari sisi client. Asalkan sudah terinstall aplikasi telnet client.
9.3.1. SMTP port 25
Pada protocol SMTP ini, kita akan melakukan pengiriman eMail ke user galipat. Gunakan syntax dibawah ini untuk mengirim eMail.
debian-server:~# telnet mail.debian.edu 25
Trying 192.168.10.1…
Connected to mail.debian.edu.
Escape character is ‘^]’.
220 debian5 ESMTP Postfix (Debian/GNU)
mail from: manshurin
250 2.1.0 Ok
rcpt to: galipat
250 2.1.5 Ok
data
354 End data with <CR><LF>.<CR><LF>
I JUST SEND YOU A TESTING MESSAGE…
.
250 2.0.0 Ok: queued as 10FA74CEF
quit
221 2.0.0 Bye
Connection closed by foreign host.
Tambahan, untuk keluar dari perintah data yang muncul “End data with <CR><LF>.<CR><LF>” itu maksudnya adalah tanda titik.
9.3.2. POP3 port 110
User galipat akan memeriksa pada POP3 Server, apakah ada pesan yang masuk ke INBOX miliknya.
debian5:~# telnet mail.debian.edu 110
Trying 192.168.10.1…
Connected to mail.debian.edu.
Escape character is ‘^]’.
+OK Hello there.
user galipat
+OK Password required.
pass 1
+OK logged in.
stat
+OK 1 436
retr 1
+OK 436 octets follow.
Return-Path: <manshurin@debian.edu>
X-Original-To: galipat
Delivered-To: galipat@debian.edu
Received: from debian5 (debian5 [192.168.10.1])
by debian5 (Postfix) with SMTP id 2FAA74A19
for <galipat>; Tue, 15 Mar 2011 21:19:56 -0400 (EDT)
Message-Id: <20110316012007.2FAA74A19@debian5>
Date: Tue, 15 Mar 2011 21:19:56 -0400 (EDT)
From: manshurin@debian.edu
To: undisclosed-recipients:;
I JUST SEND YOU A TESTING MESSAGE…
.
quit
+OK Bye-bye.
9.3.3. Pengujian via Microsoft Outlook
Microsoft Outlook adalah aplikasi bawaan windows, yang berfungsi sebagai eMail client. Dengan aplikasi ini, kita dapat membawa INBOX kita kemana saja. Asalkan bisa tersinkronisasi dengan eMail server.
Berikut cara konfigurasinya pada Outlook di windows.
a.       Tools > Accounts > Mail > Add > Mail
Display Name                    : Pudja Mansyurin
E-mail Address                  : manshurin@debian.edu
E-mail Server Names
Incoming Mail Server    : POP3
Incoming Mail (POP3)    : mail.debian.edu
Outgoing Mail (SMTP)  : mail.debian.edu
b.      Tools > Syncrhonize all
Untuk tambahan, anda juga bisa menambahkan sub domain POP dan SMTP pada file bind9.
10. WebMail
WebMail (Web Based Mail), adalah aplikasi eMail client yang berbasis web. Jika anda pernah melihat layanan eMail Yahoo, Gmail, ataupun Hotmail. Mereka menggunakan webmail sebagai eMail client untuk setiap penggunanya. Kelebihan dari Webmail ini sendiri adalah bisa kita gunakan dimana saja, kapan saja, dan bagaimana saja keadaanya, asalkan kita tetap terkoneksi ke Internet.
Untuk membuat mail client yang berbasis web, tentunya kita membutuhkan CMS (Content Management System) yang dikhususkan untuk webmail. Diantaranya yang terkenal adalah squirrelmail dan roundcubemail.
10.1. Squirrelmail
Squirrelmail adalah paket webmail yang sudah tersedia dalam distro Debian Lenny. Oleh karena itu banyak administrator jaringan yang menggunakanya, karena kemudahanya dalam konfigurasi. I think it just Plug and Play.
10.1.1. Installasi
Karena squirremail ini sudah ada pada DVD-1, maka kita tidak perlu repot-repot mendownloadnya dari Internet.
debian-server:~# apt-get install squirrelmail
10.1.2. Konfigurasi
Secara default, paket squirrelmail ini akan diletakan pada direktori/usr/share/squirrelmail/. Agar squirrelmail tersebut dapat kita akses melalui web browser, maka kita harus membuat virtual host untuk squirrelmail terlebih dahulu. Kita tidak perlu repot-repot membuat virtual host baru, karena squirrelmail sudah membuatnya.
Tambahkan script Include pada file apache2.conf, agar virtual host pada direktori squirrelmail ikut di proses.
debian-server:~# vim /etc/apache2/apache2.conf
Include “/etc/squirrelmail/apache.conf”     #tambahkan di baris paling bawah
Jika ingin melakukan sedikit konfigurasi pada virtual host, ikuti langkah di bawah ini.
debian-server:~# vim /etc/squirrelmail/apache.conf
Alias /squirrelmail /usr/share/squirrelmail                       #silahkan jika mau diganti
<Directory /usr/share/squirrelmail>
Options Indexes FollowSymLinks
<IfModule mod_php4.c>
php_flag register_globals off
</IfModule>
<IfModule mod_php5.c>
php_flag register_globals off
</IfModule>
<IfModule mod_dir.c>
DirectoryIndex index.php
</IfModule>
<Files configtest.php>
order deny,allow
deny from all
allow from 127.0.0.1
</Files>
</Directory>
# users will prefer a simple URL like http://webmail.example.com
<VirtualHost *:80>                                                                #ganti menjadi port 80
DocumentRoot /usr/share/squirrelmail                        #lokasi default web squirrelmail
ServerName mail.debian.edu                                           #domain untuk E-Mail
</VirtualHost>
#. . .
Setelah selesai mengkonfigurasi virtual host tersebut, pastikan anda merestart service apache2, agar virtual host tersebut bisa langsung diakses.
debian-server:~# /etc/init.d/apache2 restart
10.3. Pengujian
10.3.1. Pengujian Squirrelmail
Pengjian squirrelmail ini kita lakukan melalui web browser. Baik dari server localhost, atapun dari sisi client. Pada web browser, arahkan URL kehttp://www.debian.edu/squirrelmail (Direktori Alias).

Konfigurasi Debian “DNS Server”

DNS (Domain Name System) adalah suatu metode untuk meng-konversikan Ip Address (numerik) suatu komputer ke dalam suatu nama domain (alphabetic), ataupun sebaliknya. Yang memudahkan kita dalam mengingat computer tersebut.  Misalnya, server Debian memiliki alamat Ip Address sekian, namun pada umumnya, orang tidak akan mudah mengingat alamat Ip dalam bentuk numerik tersebut.
Dengan adanya DNS Server, kita bisa mengakses halaman situs dari server Debian tersebut hanya dengan mengakses nama Domain-nya (www.debian.edu), tanpa mengingat Ip Address dari computer tersebut.
4.1. Installasi                                                       
Bind9 (Berkeley Internet Name Domain versi 9) adalah salah satu aplikasi linux yang sangat populer sebagai DNS Server, dan hampir semua distro linux menggunakanya. Selain itu, dalam konfigurasinya pun cukup mudah dimengerti, khususnya bagi pemula awal.
debian-server:/home/pudja# apt-get install bind9
4.2. Konfigurasi
Berikut file-file penting yang akan kita konfigurasi dalam DNS Server;
a. /etc/bind/named.conf
b. file forward
c. file reverse
d. /etc/resolv.conf
4.2.1. Membuat Zone Domain
Bagian ini adalah yang terpenting, dimana kita akan menentukan nama untuk Domain dari server Debian kita nantinya.  Kita boleh membuat Zone Domain menggunakan Tld (Top Level Domain) hanya pada jaringan local (There’s no Internet Connection). Karena sudah ada organisasi yang khusus mengatur domain Tld tersebut, contohnya di Indonesia adalah Pandi.
Edit dan tambahkan konfigurasi untuk forward dan reverse, pada file named.conf atau bisa juga pada file named.conf.local. Kemudian tambahkan script di bawah ini.
debian-server:/home/pudja# vim /etc/bind/named.conf
#. . .
zone “debian.edu” {
type master;
file “db.debian”;
};
zone “192.in-addr.arpa” {
type master;
file “db.192″;
};
include “/etc/bind/named.conf.local”;
4.2.2. File Forward
Forward berfungsi untuk konversi dari DNS  ke Ip Address. Misalnya ketika kita ketik www.debian.edu melalui  Web Browser, maka akan muncul website dari server Debian.
Buat file konfigurasi untuk file forward dari DNS tersebut. Karna konfigurasinya cukup banyak, kita tinggal copykan saja file default yang sudah ada.
debian-server:/home/pudja# cd /etc/bind/
debian-server:/etc/bind# cp db.local db.debian
debian-server:/etc/bind# vim db.debian
$TTL       604800
@            IN            SOA        debian.eduroot.debian.edu. (
2                        ; Serial
604800                 ; Refresh
86400                  ; Retry
2419200                 ; Expire
604800 )              ; Negative Cache TTL
;
@                            IN            NS           debian.edu.
@                            IN            A             192.168.10.1
www                      IN            A             192.168.10.1
ftp                          IN            A             192.168.10.1
sub-domain           IN            A             192.168.10.1
mail                        IN            A             192.168.10.1
streaming             IN            A             192.168.10.1
4.2.3. File Reverse
Reverse berfungsi untuk konversi Ip Address ke DNS. Misalnya jika kita mengetikan Ip Address http://192.168.10.1 pada Web Browser, secara otomatis akan redirect ke alamat www.debian.eduBagian ini adalah opsional, jika kita tidak ingin mengkonfigurasi file reverse pun, juga boleh (^_^). Take it easy, okey.
debian-server:/etc/bind# cp db.127 db.192
debian-server:/etc/bind# vim db.192
$TTL       604800
@            IN            SOA        debian.eduroot.debian.edu. (
1                         ; Serial
604800                 ; Refresh
86400                  ; Retry
2419200                 ; Expire
604800 )              ; Negative Cache TTL
;
@                            IN            NS           debian.edu.
1.10.168                   IN            PTR         debian.edu.
4.2.4. Menambah dns-name-server
Tambahkan dns dan nameserver dari server Debian tersebut pada file resolv.conf. Agar dapat diakses melalui computer localhost.
debian-server:/etc/bind# vim /etc/resolv.conf
search debian.edu
nameserver 192.168.10.1
Terakhir, restart daemon dari bind9.
debian-server:/etc/bind# /etc/init.d/bind9 restart
Bagi pemula awal, pada bagian ini sering sekali terjadi failed. Hal ini terjadi, karena Anda melakukan kesalahan pada satu file, yaitu file named.conf. Periksa kembali script yang anda buat, dan sesuaikan seperti konfigurasi diatas.
4.3. Pengujian
Test apakah DNS Server tersebut berhasil atau tidak, dengan perintah nslookup dari computer Localhost ataupun dari computer client.
debian-server:/etc/bind# nslookup 192.168.10.1
Server    :               192.168.10.1
Address :               192.168.10.1#53
1.10.168.192.in-addr.arpa      name = debian.edu.
debian-server:/etc/bind# nslookup debian.edu
Server    :               192.168.10.1
Address :               192.168.10.1#53
Name     :               debian.edu
Jika muncul pesan seperti ini,
Server    :               192.168.10.1
Address :               192.168.10.1#53
** server can’t find debian.edu.debian.edu: SERVFAIL
Berarti masih terdapat script yang salah, periksa dimana file yang salah tersebut. Jika pesan error itu muncul ketika nslookup DNS, berarti kesalahan terletak antara file db.debian atau named.confNamun jika muncul ketika di nslookup IP, berarti kesalahan di file db.192 atau named.conf.
Atau anda bisa menggunakan perintah dig untuk pengujian  dari server localhost.
debian-server:/etc/bind# dig debian.edu

Pengenalan Linux, Perbedaan Linux, Sejarah,Kelebihan Linux

Minggu, 28 September 2014
Posted by Unknown

Pengenalan LINUX

Kata "Linux" untuk saat ini sudah tidak asing lagi bagi para pengguna internet dan komunitas mahasiswa yang memiliki hobi untuk mencoba software-software baru. Secara teknis dan singkat dapat dikatakan, Linux adalah suatu sistem operasi yang bersifat multi user dan multi tasking, yang dapat berjalan di berbagai platform termasuk prosesor Intel 386 maupun yang lebih tinggi. Sistem operasi ini mengimplementasikan standar POSIX. Linux dapat berinteroperasi secara baik dengan sistem operasi yang lain, termasuk Apple, Microsoft dan Novell. Nama Linux sendiri diturunkan dari pencipta awalnya, Linus Torvalds, yang sebetulnya mengacu pada suatu kumpulan software lengkap yang bersama-sama dengan kernel menyusun suatu sistem operasi yang lengkap. Lingkungan sistem operasi ini mencakup ratusan program, termasuk kompiler, interpreter, editor dan utilitas.
Perangkat bantu yang mendukung konektifitas, ethernet, SLIP dan PPP dan interoperabilitas. Produk perangkat lunak yang handal (reliable), termasuk versi pengembangan terakhir. Kelompok pengembang yang tersebar di seluruh dunia yang telah bekerja dan menjadikan Linux portabel ke suatu platform baru, begitu juga mendukung komunitas pengguna yang memiliki beragam kebutuhan dan juga pengguna dapat turut serta bertindak sebagai tim pengembang sendiri.

Perbedaan mendasar Linux

Satu hal yang membedakan Linux terhadap sistem operasi lainnya adalah harga. Linux ini lebih murah dan dapat diperbanyak serta didistribusikan kembali tanpa harus membayar fee atau royalti kepada seseorang. Tetapi ada hal lain yang lebih utama selain pertimbangan harga yaitu mengenai source code. Source code Linux tersedia bagi semua orang sehingga setiap orang dapat terlibat langsung dalam pengembangannya. Kebebasan ini telah memungkinkan para vendor perangkat keras membuat driver untuk device tertentu tanpa harus mendapatkan lisensi source code yang mahal atau menandatangani Non Disclosure Agreement (NDA). Dan itu juga telah menyediakan kemungkinan bagi setiap orang untuk melihat ke dalam suatu sistem operasi yang nyata dan berkualitas komersial. Karena Linux itu tersedia secara bebas di internet, berbagai vendor telah membuat suatu paket distrbusi yang dapat dianggap sebagai versi kemasan Linux. Paket ini termasuk lingkungan Linux lengkap, penagkat lunak untuk instalasi dan mungkin termasuk perangkat lunak khusus dan dukungan khusus.

Perbandingan Linux terhadap sistem operasi lainnya

Linux disusun berdasarkan standar sistem operasi POSIX yang sebenarnya diturunkan berdasarkan fungsi kerja UNIX. UNIX kompatibel dengan Linux pada level system call, ini berarti sebagian besar program yang ditulis untuk UNIX atau Linux dapat direkompilasi dan dijalankan pada sistem lain dengan perubahan yang minimal. Secara umum dapat dikatakan Linux berjalan lebih cepat dibanding UNIX lain pada hardware yang sama. Dan lagi UNIX memiliki kelemahan yaitu tidak bersifat free. MS-DOS memiliki kemiripan dengan Linux yaitu file sistem yang bersifat hirarkis. Tetapi MS-DOS hanya dapat dijalankan pada prosesor x86 dan tidak mendukung multi user dan multi tasking, serta tidak bersifat free. Juga MSDOS tidak memiliki dukungan yang baik agar dapat berinteroperasi dengan sistem operasi lainnya, termasuk tidak tersedianya perangkat lunak network, program pengembang dan program utilitas yang ada dalam Linux.
MSWindows menawarkan kemampuan grafis yang ada pada Linux termasuk kemampuan networking tetapi tetap memiliki kekurangan yang ada pada MS-DOS. Windows NT yang juga tersedia untuk Digital Alpha selain prosesor x86. Namun Windows NT ini masih juga memiliki beberapa kekurangan yang telah ada pada MS-DOS.Waktu untuk menemukan suatu bug dalam suatu sistem operasi ini tak sebanding dengan harga yang harus dibayar. Sistem operasi Apple untuk Macintosh hanya dapat berjalan di sistem Mac. Juga memiliki kekurangan dari sisi ketersediaan perangkat bantu pengembang (development tool) dan juga kurang dapat secara mudah untuk berintoperasi dengan sistem operasi lainnya. Apple juga telah memungkinkan Linux dapat dijalankan pada PowerMac.

Sejarah Linux

Linux pada awalnya dibuat oleh seorang mahasiswa Finlandia yang bernama Linus Torvalds. Dulunya Linux merupakan proyek hobi yang diinspirasikan dari Minix, yaitu sistem UNIX kecil yang dikembangkan oleh Andrew Tanenbaum. Linux versi 0.01 dikerjakan sekitar bulan Agustus 1991. Kemudian pada tanggal 5 Oktober 1991, Linus mengumumkan versi resmi Linux, yaitu versi 0.02 yang hanya dapat menjalankan shell bash (GNU Bourne Again Shell) dan gcc (GNU C Compiler).
Saat ini Linux adalah sistem UNIX yang sangat lengkap, bisa digunakan untuk jaringan, pengembangan software dan bahkan untuk pekerjaan sehari-hari. Linux sekarang merupakan alternatif sistem operasi yang jauh lebih murah jika dibandingkan dengan sistem operasi komersial (misalnya Windows 9.x/NT/2000/ME). Linux mempunyai perkembangan yang sangat cepat. Hal ini dapat dimungkinkan karena Linux dikembangkan oleh beragam kelompok orang. Keragaman ini termasuk tingkat pengetahuan, pengalaman serta geografis. Agar kelompok ini dapat berkomunikasi dengan cepat dan efisien, internet menjadi pilihan yang sangat tepat. Karena kernel Linux dikembangkan dengan usaha yang independent, banyak aplikasi yang tersedia, sebagai contoh, C Compiler menggunakan gcc dari Free Software Foundation GNU’s Project. Compiler ini banyak digunakan pada lingkungan Hewlett-Packard dan Sun. Sekarang ini, banyak aplikasi Linux yang dapat digunakan untuk keperluan kantor seperti untuk spreadsheet, word processor, database dan program editor grafis yang memiliki fungsi dan tampilan seperti Microsoft Office, yaitu Star Office. Selain itu, juga sudah tersedia versi Corel untuk Linux dan aplikasi seperti Matlab yang pada Linux dikenal sebagai Scilab. Linux bisa didapatkan dalam berbagai distribusi (sering disebut Distro). Distro adalah bundel dari kernel Linux, beserta sistem dasar linux, program instalasi, tools basic, dan program-program lain yang bermanfaat sesuai dengan tujuan pembuatan distro. Ada banyak sekali distro Linux, diantaranya :

·RedHat, distribusi yang paling populer, minimal di Indonesia. RedHat merupakan distribusi pertama yang instalasi dan pengoperasiannya mudah.
· Debian, distribusi yang mengutamakan kestabilan dan kehandalan, meskipun mengorbankan aspek kemudahan dan kemutakhiran program. Debian menggunakan .deb dalam paket instalasi programnya.
·Slackware, merupakan distribusi yang pernah merajai di dunia Linux. Hampir semua dokumentasi Linux disusun berdasarkan Slackware. Dua hal penting dari Slackware adalah bahwa semua isinya (kernel, library ataupun aplikasinya) adalah yang sudah teruji. Sehingga mungkin agak tua tapi yang pasti stabil. Yang kedua karena dia menganjurkan untuk menginstall dari source sehingga setiap program yang kita install teroptimasi dengan sistem kita. Ini alasannya dia tidak mau untuk menggunakan binary RPM dan sampai Slackware 4.0, ia tetap menggunakan libc5 bukan glibc2 seperti yang lain.
·SuSE, distribusi yang sangat terkenal dengan YaST (Yet another Setup Tools) untuk mengkonfigurasi sistem. SuSE merupakan distribusi pertama dimana instalasinya dapat menggunakan bahasa Indonesia.
·Mandrake, merupakan varian distro RedHat yang dioptimasi untuk pentium. Kalau komputer kita menggunakan pentium ke atas, umumnya Linux bisa jalan lebih cepat dengan Mandrake.
·WinLinux, distro yang dirancang untuk diinstall di atas partisi DOS (WIndows). Jadi untuk menjalankannya bisa di-klik dari Windows. WinLinux dibuat seakan-akan merupakan suatu program aplikasi under Windows. Dan masih banyak distro-distro lainnya yang telah tersedia maupun yang akan muncul. Anton, Afri ,dan Wisesa Open Source Campus Agreement

Kelebihan Linux

Di sini akan dijelaskan beberapa kelebihan dari sistem operasi Linux/UNIX dibandingkan dengan dengan sistem operasi yang lain. Dan berikut ini adalah beberapa fakta dari hal-hal yang menguntungkan dengan menggunakan program dan file-file Linux/UNIX :
Pada dasarnya semua data tersimpan di dalam harddisk walau ada beberapa kondisi dimana data tersimpan di disket. Linux/UNIX memberikan beberapa proses spesial dimana terminal, printer dan device hardware lainnya dapat diakses seperti kita mengakses file yang tersimpan dalam harddisk atau disket. _ Ketika program dijalankan, program tersebut dijalankan dari harddisk ke dalam RAM dan setelah dijalankan akan dinamakan sebagai proses. Linux/UNIX menyediakan servis untuk membuat, memodifikasi program, proses dan file. Linux/UNIX mendukung struktur file yang bersifat hirarki. Linux/UNIX adalah salah satu sistem operasi yang termasuk ke dalam kelas sistem operasi yang dapat melakukan multitasking. Multitasking sendiri adalah keadaan dimana suatu sistem operasi dapat melakukan banyak kerjaan pada saat yang bersamaan.
Selain multitasking, Linux/UNIX juga dapat mendukung multiuser. Yaitu sistem operasi yang pada saat bersamaan dapat digunakan oleh lebih dari satu user yang masuk ke dalam sistem. Bahkan untuk Linux juga mendukung
untuk multiconsole dimana pada saat bersamaan di depan komputer langsung tanpa harus melalui jaringan dan memungkinkan lebih dari satu user masuk ke dakam sistem.

Bagian sistem operasi

Sistem Operasi Linux/UNIX terdiri dari kernel, program sistem dan beberapa program aplikasi. Kernel merupakan inti dari sistem operasi yang mengatur penggunaan memori, piranti masukan keluaran, proses-proses, pemakaian file pada file system dan lain-lain. Kernel juga menyediakan sekumpulan layanan yang digunakan untuk mengakses kernel yang disebut system call. System call ini digunakan untuk mengimplementasikan berbagai layanan yang dibutuhkan oleh sistem operasi.
Program sistem dan semua program-program lainnya yang berjalan di atas kernel disebut user mode. Perbedaan
mendasar antara program sistem dan program aplikasi adalah program sistem dibutuhkan agar suatu sistem operasi dapat berjalan sedangkan program aplikasi adalah program yang dibutuhkan untuk menjalankan suatu aplikasi tertentu. Contoh : daemon merupakan program sistem dan pengolah kata (word processor) merupakan program aplikasi.

Bagian penting kernel Linux

Kernel Linux terdiri dari beberapa bagian penting, seperti : manajemen proses, manajemen memori, hardware device drivers, filesystem drivers, manajemen jaringan dan lain-lain. Namun bagian yang terpenting ialah manajemen proses dan manajemen memori. Manajemen memori menangani daerah pemakaian memori, daerah swap, bagian-bagian kernel dan untuk buffer cache. Manajemen proses menangani pembuatan proses-proses dan penjadwalan proses. Pada bagian dasar kernel berisi hardware device drivers untuk setiap jenis hardware yang didukung.


Redirection

Fasilitas redirection memungkinkan kita untuk dapat menyimpan output dari sebuah proses untuk disimpan ke file lain (Output Redirection) atau sebaliknya menggunakan isi dari file sebagai input dalam suatu proses (Input edirection). Komponen-komponen dari redirection adalah <, >, < <, > > Untuk lebih jelas nya akan di berikan contoh untuk masing-masing redirection :

a. Output Redirection
Kita akan menggunakan perintah cat yang telah tersedia secara default di shell linux.
Syntax-nya sbb :

$ cat > <namafile>

Contoh :
Membuat File dengan nama test

antoro@drutz:~$ cat > test
ini hanya sebuah test dari output redirection
hehehehehe........
^D
Melihat isi file test

antoro@drutz:~$ cat test
ini hanya sebuah test dari output redirection
hehehehehe........
antoro@drutz:~$
Penambahan untuk file test
antoro@drutz:~$ cat > > test
baris ini tambahan dari yang lama...
^D

Melihat kembali isi file test setelah ditambahkan beberapa kata

antoro@drutz:~$ cat test
ini hanya sebuah test dari output redirection
hehehehehe........
baris ini tambahan dari yang lama...
antoro@drutz:~$

Disini kita melihat bahwa output dari perintah cat akan di belokkan (redirect) ke sebuah file dengan nama test.

b.  Input Redirection
Isi dari suatu file akan kita gunakan sebagai input dari suatu proses yang akan kita jalankan. Sebagai contoh kita akan mencoba mengirimkan mail ke diri sendiridengan isi mail berasal dari file test tadi antoro@drutz:~$ mail antoro < test Sekarang kita lihat mail yang telah dikirim tadi dengan perintah sbb :

antoro@drutz:~$ mail
Mail version 8.1 6/6/93. Type ? for help.
"/var/spool/mail/antoro": 1 message 1 new
N 1 antoro@drutz.adhyaks Thu Nov 9 14:51 14/525
& 1
Message 1:
From antoro@drutz.adhyaksa.net Thu Nov 9 14:51:12 2000
Delivered-To: antoro@drutz.adhyaksa.net
To: antoro@drutz.adhyaksa.net
Date: Thu, 9 Nov 2000 14:51:12 +0700 (JAVT)
From: antoro@drutz.adhyaksa.net (/me)
ini hanya sebuah test dari output redirection
hehehehehe........
baris ini tambahan dari yang lama...
& q
antoro@drutz:~$

Isi dari file test di jadikan sebagai input dari proses yang kita lakukan yaitu proses pengiriman mail.

Pipeline
Pipeline ( | ) adalah fasilitas di shell UNIX yang berfungsi untuk memberikan input dari suatu proses dari output proses yang lain. Misalkan sebagai contoh :

Sebelum kita gunakan pipeline

antoro@drutz:~$ find *
dead.letter
mbox
test

Setelah kita gunakan pipeline

antoro@drutz:~$ find * | grep test
test
antoro@drutz:~$

Pada contoh pipeline di atas, mempunyai arti bahwa output dari perintah find menjadi input dari perintah grep yang
kemudian hanya mengambil kata "test" dari output find.

Shell (bash command)
Shell adalah sebuah program yang membaca input standar yaitu keyboard. Ketika kita mengetikkan sesuatu di keyboard maka shell akan menafsirkan apa yang kita ketikkan. Sebagai contoh apabila kita ketikkan ls pada shell dan ls ternyata merupakan program yang dapat di eksekusi maka shell akan menjalankan program tersebut. Misal :

antoro@drutz:~$ ls
test
antoro@drutz:~$ hello
bash: hello: command not found
antoro@drutz:~$

Kita dapat melihat bahwa ketika ls kita ketikkan maka program ls dijalankan, sedangkan apabila kita jalankan
hello dan karena memang tidak ada program hello maka shell tidak dapat mengeksekusinya.

Jenis-jenis shell
Jenis shell yang digunakan di unix maupun linux banyak macamnya, tetapi dilihat dari segi kuantitas pemakainya shell yang banyak dipakai adalah sebagai berikut :

·         Bourne shell (sh)
·         C shell (csh)
·         Korn shell (ksh)
·         Bourne Again shell (bash)

Yang paling banyak di gunakan adalah bash, dimana bash ini merupakan pengembangan dari sh dan ksh. Mayoritas
distribusi linux saat ini menggunakan bash sebagai default shell-nya.

Perintah-perintah dasar dalam Linux
cat
Perintah cat ini menampilkan isi dari suatu file ke standart output (stdout) Syntax :
$ cat <namafile>

Contoh :

antoro@drutz:~$ cat test
ini hanya sebuah test dari output redirection
hehehehehe........
baris ini tambahan dari yang lama...
cat dapat juga digunakan untuk memasukkan sebuah isi dari suatu file ke dalam file yang lain.
Syntax :
$ cat file1 file2 file3 > file4

clear
Perintah clear ini mirip dengan cls pada DOS yang gunanya membersihkan layar Syntax :

$ clear
Anton, Afri ,dan Wisesa Open Source Campus Agreement

cp
Mirip dengan copy pada DOS, perintah cp ini berfungsi mengkopi file. Syntax :
$ cp [option] file /dir/path/

Untuk lebih jelas silahkan dibaca pilihan-pilihannya dengan menjalankan :
$ cp --help

cut
Perintah cut mendefinisikan suatu file yang berisi data berdasarkan kolom Syntax :
$ cut [option] file

Contoh : kita akan cut file test dari kolom 1-7
antoro@drutz:~$ cut -c 1-7 test
ini han
heheheh
baris i
antoro@drutz:~$ cat test
ini hanya sebuah test dari output redirection
hehehehehe........
baris ini tambahan dari yang lama...
antoro@drutz:~$

Dari contoh dapat terlihat bahwa cut hanya menampilkan isi dari file test dari kolom 1 - 7

find
Dari namanya sudah dapat diterka bahwa perintah ini berfungsi untuk mencari file ataupun directori. Syntax :

$ find /path [option]
Contoh :
antoro@drutz:~$ find . -name te*
./test
antoro@drutz:~$

grep

Perintah ini berguna untuk pencarian data di dalam file, penggunaan grep akan lebih mengefisienkan waktu ketimbang harus membaca satu persatu Syntax :

$ grep [option] "data" file

Contoh :
antoro@drutz:~$ grep "ini" test
ini hanya sebuah test dari output redirection
baris ini tambahan dari yang lama...
antoro@drutz:~$

ln
Kegunaan perintah ini adalah untuk membuat link dari satu file/directori ke file/directori lain Syntax :
$ ln -s /path/to/source target
Contoh :
antoro@drutz:~$ ln -s test uji
antoro@drutz:~$ ls -l
total 2
-rw-r--r-- 1 antoro antoro 102 Nov 9 14:11 test
lrwxrwxrwx 1 antoro antoro 4 Nov 10 03:21 uji -> test
antoro@drutz:~$

Dari contoh dapat dilihat bahwa file uji adalah merupakan link dari file test

locate
Perintah ini digunakan untuk mengetahui dimana letaknya sebuah file atau directori. Fungsinya kurang lebih sama dengan find, bedanya locate menggunakan sebuah database (biasanya terletak di /var/lib/locatedb ) yang dapat di update menggunakan perintah updatedb. Syntax :
$ locate <something>

Contoh :
antoro@drutz:~$ locate uji
/home/antoro/uji
antoro@drutz:~$

ls
Perintah ini sama seperti dir pada DOS yanitu berfungsi untuk menampilkan isi dari suatu directory beserta atributatribut filenya. Syntax :
$ ls [option] /directory

Contoh :
antoro@drutz:~$ ls /home/antoro
test uji
antoro@drutz:~$

mkdir
Perintah mkdir ekivalen dengan md (make directory) pada DOS yang berguna untuk membuat sebuah directory. Syntax :
$ mkdir <namadir>

mv
Perintah ini mirip dengan perintah move pada DOS yang berguna untuk memindahkan file dari satu directory ke directory lainnya, atau juga dapat digunakan sebagai pengganti nama file (ren/rename pada DOS) Syntax :
$ mv file1 file2

rm dan rmdir
Perintah rm adalah perintah untuk menghapus file. Untuk directory dapat digunakan rmdir Syntax :
$ rm <namafile>
$ rmdir <namadirectori>

tail
Perintah ini berlawanan dengan perintah cut, tail mendefinisikan sebuah data pada file menurut barisnya. Sedikit perbedaan adalah pada tail secara default ditampilkan 10 baris terakhir dari isi file Syntax :
$ tail [option] <namafile>


mount
Setiap device dalam linux agar dapat diakses harus terlebih dahulu di-mount atau dikaitkan. Syntax :
$ mount [option] /dev/<devicefile> /path/to/mountdir
Contoh :
$ mount /dev/hda1 /mnt/disk

ps
Perintah ini digunakan untuk melihat setiap proses yang dijalankan di dalam mesin beserta nomor prosesnya. Syntax :
$ ps [option]

kill
Perintah kill (mematikan) sesuai namanya adalah berfungsi untuk mengirimkan signal ke suatu proses. Sehingga bisa memerintahkan apakah suatu proses ditunda , dihentikan atau dilanjutkan. Tetapi paling sering digunakan untuk mematikan proses yang sedang berjalan. Syntax :
$ kill <nomor-prosesnya>

adduser, passwd dan userdel
Perintah adduser dan userdel adalah file-file untuk administrasi user. adduser digunakan untuk menambahkan user pada suatu mesin. Kemudian setelah ditambahkan ditentukan password user yang baru tersebut dengan perintah passwd. Sedangkan userdel digunakan untuk menghapus user di mesin. Untuk menjalankan perintah-perintah ini diperlukan root priviledge. Syntax :

# adduser <namauser>
# passwd <namauser>
# userdel [-r] <namauser>


Welcome to My Blog
This Is My Blog.!. Diberdayakan oleh Blogger.

Pages - Menu

- Copyright © Selamat Datang Para Fans.! -- Powered by CahKasKuser - Designed by Trio A -